Total Tayangan Halaman

Kamis, 30 Mei 2013

GEMPA BUMI



A.             PENGERTIAN
Gempa Bumi adalah getaran atau guncangan yang terjadi di permukaan bumi akibat pelepasan energi dari dalam secara tiba-tiba yang menciptakan gelombang seismik.




  • Gempa Bumi diukur dengan menggunakan alat Seismometer.
Sismometer adalah alat atau sensor getaran, yang biasanya dipergunakan untuk mendeteksi gempa bumi atau getaran pada permukaan tanah. Hasil rekaman dari alat ini disebut seismogram
Seismograf adalah sebuah perangkat yang mengukur dan mencatat gempa bumi. Pada prinsipnya, seismograf terdiri dari gantungan pemberat dan ujung lancip seperti pensil. Dengan begitu, dapat diketahui kekuatan dan arah gempa lewat gambaran gerakan bumi yang dicatat dalam bentuk seismogram.
Seismograf menggunakan dua klasifikasi yang berbeda untuk mengukur gelombang seismik yang dihasilkan gempa, yaitu besaran gempa dan intensitas gempa. Kedua klasifikasi pengukuran ini menggunakan skala pengukuran yang berbeda pula. Skala pengukuran gempa tersebut terdiri dari Skala Richter dan Skala Mercalli. Skala Richter digunakan untuk menggambarkan besaran gempa sedangkan Skala Mercalli digunakan untuk menunjukkan intensitas gempa, atau pengaruh gempa terhadap tanah, gedung, dan manusia.


  • Moment magnitudo adalah skala yang paling umum di mana gempa Bumi terjadi untuk seluruh dunia.
Magnitudo atau kadang disebut skala kecerahan, skala magnitudo bermakna semakin besar angka magnitudo maka kecerahan bintang tersebut akan semakin besar.Semakin kecil nilai magnitudo maka tingkat energi yang diterima kita di Bumi akan semakin besar.
Tingkat magnitudo ini berhubungan dengan logaritma. Rumus Pogson tentang magnitudo adalah perbedaan magnitudo sama dengan -2,5 log perbandingan fluks yang diterima di permukaan bumi.

B.             JENIS GEMPA
       Berdasarkan penyebabnya:


  1.      Gempa tektonik yaitu gempa yang disebabkan oleh pergeseran lempengan bumi.
  2.      Gempa vulkanik yaitu gempa yang terjadi karena letusan gunung berapi.
  3.   Gempa tumbukan yaitu gempa yang diakibatkan oleh tumbukan meteor atau asteroid yang jatuh ke Bumi.
  4. Gempa  runtuhan yaitu gempa yang terjadi pada daerah kapur ataupun pada daerah pertambangan.
  5. Gempa bumi buatan adalah gempa bumi yang disebabkan oleh aktivitas dari manusia, seperti peledakan dinamit atau nuklir.

Berdasarkan kedalamanya:

  • Gempa bumi dalam
Gempa bumi dalam adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada lebih dari 300 km di bawah permukaan bumi. Gempa bumi dalam pada umumnya tidak terlalu berbahaya.

  • Gempa bumi menengah

Gempa bumi menengah adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada antara 60 km sampai 300 km di bawah permukaan bumi.gempa bumi menengah pada umumnya menimbulkan kerusakan ringan dan getarannya lebih terasa.

  • Gempa bumi dangkal
Gempa bumi dangkal adalah gempa bumi yang hiposentrumnya berada kurang dari 60 km dari permukaan bumi. Gempa bumi ini biasanya menimbulkan kerusakan yang besar.

Berdasarkan getaran/gelombang:
Ø Gelombang Primer
Gelombang primer (gelombang lungitudinal) adalah gelombang atau getaran yang merambat di tubuh bumi dengan kecepatan antara 7-14 km/detik. Getaran ini berasal dari hiposentrum.
Ø Gelombang Sekunder
Gelombang sekunder (gelombang transversal) adalah gelombang atau getaran yang merambat, seperti gelombang primer dengan kecepatan yang sudah berkurang,yakni 4-7 km/detik. Gelombang sekunder tidak dapat merambat melalui lapisan cair.

C. PERBEDAAN HIPOSENTRUM & EPISENTRUM

Hiposentrum adalah titik pusat gempa di kedalaman bumi. Jadi hiposentrum berada di bawah permukaan bumi sedangkan episentrum adalah titik pusat gempa di permukaan bumi yang tegak lurus dengan hiposentrum. Jadi bedanya episentrum ada di atas permukaan bumi sedangkan hiposentrum di bawah permukaan bumi

Klasifikasi Intensitas Gempa
Pada 1902, seorang Vulkanolog Italia bernama Giuseppe Mercalli (1850-1914) mengklasifikasi skala intensitas gempa bumi dan pengaruhnya terhadap manusia, bangunan (gedung), dan alam (tanah). Klasifikasi tersebut bernama Skala Mercalli yang ditentukan berdasarkan kerusakan akibat gempa dan wawancara kepada para korban, sehingga bersifat sangat subyektif. Oleh karena itu, pada tahun 1931 seorang ilmuwan dari Amerika memodifikasi Skala Mercalli ini dan sampai sekarang digunakan di banyak wilayah gempa. Klasifikasi intensitas gempa dengan Skala Mercalli dapat dilihat di tabel berikut :
Ukuran
Keterangan
I
Direkam hanya oleh seismograf.
II
Getaran hanya dirasakan oleh masyarakat di sekitar pusat gempa.
III
Getaran dirasakan oleh beberapa orang.
IV
Getaran akan dirasakan oleh banyak orang. Porselin dan barang pecah belah berkerincing dan pintu berderak.
V
Binatang merasa kesulitan dan ketakutan. Bangunan mulai bergoyang. Banyak orang akan bangun dari tidurnya.
VI
Benda-benda mulai berjatuhan dari rak.
VII
Banyak orang cemas, keretakan pada dinding dan jalan.
VIII
Pergeseran barang-barang dirumah.
IX
Kepanikan meluas, tanah longsor, banyak atap dan dinding yang roboh.
X
Banyak bangunan rusak, lebar keretakan di dalam tanah mencapai hingga 1 meter.
XI
Keretakan dalam tanah makin melebar, banyak tanah longsor dan batu yang jatuh.
XII
Hampir sebagian besar bangunan hancur, permukaan tanah perubahan menjadi radikal.

D.             PENYEBAB TERJADINYA GEMPA

  • Kebanyakan gempa Bumi disebabkan dari pelepasan energi yang dihasilkan oleh tekanan yang disebabkan oleh lempengan yang bergerak.
  •  Beberapa gempa Bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi.
  • Juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam Bumi
  • Gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak.

E.  PENGERTIAN LEMPENG TEKTONIK
Lempeng Tektonik adalah pergerakan lempeng-lempeng bumi yang menimbulkan lekukan, lipatan, rekahan dan patahan yang biasanya di iringi dengan goncangan yang disebut gempa bumi. Lempeng tektonik adalah penyebab terbentuknya permukaan bumi seperti yang kita lihat sekarang ini.
Lempeng Tektonik merupakan gabungan dari dua kata yaitu lempeng dan tektonik. Lempeng adalah lembaran-lembaran rakssa berwujud kerak benua dan kerak samudra yang bergerak dan mengapung dipermukaan bumi. Sedangkan tektonik adalah proses gerakan pada kerak bumi yeng menimbulkan lipatan, lekukan, rekahan atau patahan. Lempeng tektonik merupakan suatu teori yang meninjau bagaimana kerak benua dan kerak samudra yang disebut lempeng tersebut bergerak terpisah dan bertubrukan.
Jika sebuah benua sedang bergerak, maka akan terjadi perenggangan. Pada saat itu kerak akan menipis dan akan terjadi peluruhan dimanaketinggian dan permukaan kerak akan merosot. Jika perenggangan yang terjadi berlebih, maka akan terjadi rekahan atau patahan. Akibat aktivitas tersebut maka akan terbentuk kerak baru dicelah-celah rekahan.
Contohnya akibat Tektonik lempeng adalah:
·         Proses terbentuknya pegunungan Alpen adalah akibat dari tubrukan antara lempeng Afrika dan lempeng eropa.
·         Proses terbentuknya pegunungan Himalaya adalah akibat beradunya lempeng India dan lempeng Asia yang saling dorong.
Aktivitas tektonik lempeng yang saling bertubrukan, bergesekan dan menunjam dapat memicu terjadinya gempa bumi. Gempa bumi yang diakibatkan pleh pergerakan lempeng disebut gempa bumi tektonik. Gempa bumi tektonik ini terjadi jika batas antara kedua lempeng bergerak berlawanan dan saling bergesekan. Gesekan antara batas lempeng tersebut menimbulkan tegangan tinggi pada batuan sekitarnya. Ketika batas lempeng tergelincir maka terlepaslah tegangan sehingga terjadilah gempa bumi. Batas antar kedua lempeng tektonik ini disebut sesar.
Jika gempa tektonik terjadi didaratan maka efek sampingnya biasanya terjadi jurang atau patahan kerak bumi. Tapi jika gempa tektonik terjadi didasar samudra maka kemungkinan besar akan memicu g
elombang tsunami yang menangkutkan seperti yang melanda Aceh pada tahun 2006. Indonesia merupakan negara yang rawan gempa karena wilayah Indonesia di kelilingi oleh garis pertemuan antar lempeng, yaitu lempeng Indo-Australia Eurasia dan Pasifik.

F.    DAMPAK GEMPA BUMI
Ø  Bangunan roboh
Ø Kebakaran
Ø Jatuhnya korban jiwa
Ø Permukaan tanah menjadi
 merekat dan jalan menjadi putus
Ø Tanah longsor akibat guncangan
Ø Banjir akibat rusaknya tanggul
Ø Gempa di dasar laut yang menyebabkan tsunami

G.             MITIGASI GEMPA BUMI
Bila berada di dalam rumah:
a.     Jangan panik dan jangan berlari keluar, berlindunglah dibawah meja atau tempat tidur.
b.     Bila tidak ada, lindungilah kepala dengan bantal atau benda lainnya.
c.      Jauhi rak buku, lemari dan kaca jendela.
d.     Hati-hati terhadap langit-langit yang mungkin runtuh, benda-benda yang tergantung di dinding dan sebagainya.

Bila berada di luar ruangan:
a.     Jauhi bangunan tinggi, dinding, tebing terjal, pusat listrik dan tiang listrik, papan reklame, pohon yang tinggi dan sebagainya.
b.     Usahakan dapat mencapai daerah yang terbuka.
c.      Jauhi rak-rak dan kaca jendela.

Bila berada di dalam ruangan umum:
a.     Jangan panik dan jangan berlari keluar karena kemungkinan dipenuhi orang.
b.     Jauhi benda-benda yang mudah tergelincir seperti rak, lemari, kaca jendela dan sebagainya.

Bila sedang mengendarai kendaraan:
a.     Segera hentikan di tempat yang terbuka.
b.     Jangan berhenti di atas jembatan atau dibawah jembatan layang/jembatan penyeberangan.

Bila sedang berada di pusat perbelanjaan, bioskop, dan lantai dasar mall:
a.     Jangan menyebabkan kepanikan atau korban dari kepanikan.
b.     Ikuti semua petunjuk dari pegawai atau satpam.

Bila sedang berada di dalam lift:
a.     Jangan menggunakan lift saat terjadi gempabumi atau kebakaran. Lebih baik menggunakan tangga darurat.
b.     Jika anda merasakan getaran gempabumi saat berada di dalam lift, maka tekanlah semua tombol.
c.      Ketika lift berhenti, keluarlah, lihat keamanannya dan mengungsilah.
d.     Jika anda terjebak dalam lift, hubungi manajer gedung dengan menggunakan interphone jika tersedia

Bila sedang berada di dalam kereta api
a.     Berpeganganlah dengan erat pada tiang sehingga anda tidak akan terjatuh seandainya kereta dihentikan secara mendadak
b.     Bersikap tenanglah mengikuti penjelasan dari petugas kereta
c.      Salah mengerti terhadap informasi petugas kereta atau stasiun akan mengakibatkan kepanikan

Bila sedang berada di gunung/pantai:
a.     Ada kemungkinan lonsor terjadi dari atas gunung. Menjauhlah langsung ke tempat aman.
b.     Di pesisir pantai, bahayanya datang dari tsunami. Jika Anda merasakan getaran dan tanda-tanda tsunami tampak, cepatlah mengungsi ke dataran yang tinggi.

Beri pertolongan:
Karena petugas kesehatan dari rumah-rumah sakit akan mengalami kesulitan datang ke tempat kejadian maka bersiaplah memberikan pertolongan pertama kepada orang-orang berada di sekitar Anda.

Evakuasi:
Tempat-tempat pengungsian biasanya telah diatur oleh pemerintah daerah. Pengungsian perlu dilakukan jika kebakaran meluas akibat gempa bumi. Pada prinsipnya, evakuasi dilakukan dengan berjalan kaki dibawah kawalan petugas polisi atau instansi pemerintah. Bawalah barang-barang secukupnya.
Dengarkan informasi:
Saat gempa bumi terjadi, masyarakat terpukul kejiwaannya. Untuk mencegah kepanikan, penting sekali setiap orang bersikap tenang dan bertindaklah sesuai dengan informasi yang benar. Anda dapat memperoleh informasi yang benar dari pihak berwenang, polisi, atau petugas PMK. Jangan bertindak karena informasi yang tidak jelas.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar